
Serial yang endingnya bikin rada ganjel ini punya genre yang sebenernya bisa dirubah semaunya sendiri kalo nanti dibikin season lanjutnya.
Nilainya : 3.5/5
Hampir keseluruhan (8 eps) latar serial ini berada dalam sebuah kapal yang tengah berlayar dari Eropa menuju Amerika.
Mirip ama jenis kisah horror dalam skup kecil. Kaya yang di kabin, di mansion, di kereta, pokoknya yang ga bisa jauh-jauh kalo mau kabur.
Sedang seting awal karakternya berasa kaya genre survival horror gitu. Beragam orang dengan latar belakang, sifat, dan tujuan yang berbeda-beda. Yang merupakan sumber dari kisah drama dan konflik. Yang aku kurang suka kalau terlalu banyak dan tidak ada sangkut pahutnya ama plot utamanya. Alias cuma jadi cerita filler belaka. Dan juga orang-orang itu biasanya akan mati satu persatu.
Tapi syukurlah serial ini ga kaya gitu. Meski di bagian drama yang ga ada sangkut pahutnya ama plot utama itu jelas ada di sini.
Serial ini juga sangat Polyglot. Alias Multi bahasa. Mungkin ada sekitar 5 ato 6 bahasa yang dipake. Dan penggunaannya cukup esensial. Jadi bukan cuma sekedar untuk gimik ato aksesoris pendukung agar skala ceritanya terlihat global.
Jadi bukan cuma di beberapa adegan aja pake bahasa lainnya, terus sisanya pake bahasa inggris. Di serial ini kalo karakternya ga bisa bahasa inggris, ya ga bakalan ngomong pake bahasa inggris sama sekali.
Tapi yang bikin aku rada bingung itu, mereka terus aja ngajakin orang ngobrol meski ga nyambung sama sekali. Mungkin orang-orang eropa abad 19an perangainya emang kaya gitu kali ya. š
Sedang misterinya sendiri menurutku dibangun dengan bagus. Berlapis dan bikin penasaran. Tapi sayangnya abis itu ga ditutup dengan memuaskan. Alias jadi mirip-mirip cerita yang tahunya cuma mimpi doang.
Dari awal serial ini memang kaya sengaja kasih vibe mirip-mirip Shutter Island ato Inception gitu. Tapi nyatanya lebih ke WestWorld versi Matrix. Ato mungkin lebih mirip ke Vanilla Sky dengan gimik Passenger.
Bagus sih, menggabungkan beberapa jenis genre dalam satu serial. Cuma aku kurang suka. Karena build up yang diupayakan dari awal, jadi sia-sia karena genre tiba-tiba berubah di akhir cerita.