Komen Drakor : Sh**ting Stars

Serial romance office alias kisah percintaan di dunia kerja ini mengambil tema entertainment, artis dan semua orang yang berada di belakang industri tersebut.

Awalnya kupikir bakalan kaya tipikal cerita artis dan manager, atau orang terkenal dan orang biasa. Tapi serial ini menyertakan sekelumit dunia kerja dan industri itu sendiri. Jadi berasa fresh karena ga melulu tentang cinta.

Nilainya : 2.8/5

Secara garis besar cerita di serial ini sangat generik. Alias umum buat genre seperti ini. Ga ada hal yang original atau unik.

Tapi selama genre kaya gini dikemas dengan baik, maka akan jadi sangat menghibur. Dan untungnya serial ini cukup menghibur.

Dua tokoh utamanya like-able. Meski standart. Yang cowok terkenal, sedikit narsis, kekanak-kananan dan punya kepaitan di masa lalu. Sedang yang cewek sebenernya seneng tapi ditutup-tutupi. Tipikal lah.

Kemudian tokoh-tokoh sampingannya ditulis standart tapi juga like-able. Mereka semua punya cerita dan pengembangan karakter yang cukup bagus.

Sedang romansanya sendiri ga terlalu picisan atau terlalu mengalau-galau. Karena settingnya dunia kerja, jadi kisah percintaannya dewasa. Meski cuma ada 1 adegan ML nya. Itu pun di akhiran. Berasa PG banget.

Serial ini juga menyisipkan beberapa komentar sosial tentang industri entertainment.

Terus beberapa pengambilan adegan flash back nya tanpa tanda yang jelas. Hanya tone warna dan gadget yang dibawa karakternya aja yang nunjukin kalau itu masa lalu.

Mungkin bagi beberapa orang akan terasa memutus alur cerita karena bikin bingung ga ada tandanya. Tahu-tahu flash back. Tapi bagiku sih masih cukup bisa ditolelir.

Cuma satu yang aku sayangin dari serial ini. Yang cerita tentang si pembantu palsu. Itu kerasa dipaksakan. Memang sih setema ama judul dan cerita yang dibawa. Dan diceritakan dengan tidak generik. Alias beda dari yang biasa ada.

Ya, nyeleneh sih boleh-boleh aja. Secara serial ini semi komedi. Tapi kalau terlalu juga kesannya maksa gitu.

Terus adegan ciuman pertama di serial ini bukan dilakukan ama pasangan utamanya. Terus si tokoh utama cowok adegan ciumannya juga ama orang lain dulu. Karena dia seorang aktor.

Jadi rasanya kaya ada pembanding begitu ketika si dua tokoh utamanya ciuman. Tapi untungnya adegan ciuman mereka punya durasi yang diekstens lebih dari adegan kissing lainnya. Jadinya rada ngebantu. :v

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.