
Serial Sci-fi/crime/misteri dengan gimik satelit-satelit yang dipasang di seluruh permukaan bumi sebagai tameng dari Solar Wind, tapi menceritakan tentang time traveler. 😀
Dan untuk ukuran 50 menit durasi, 10 eps serial ini terasa kepanjangan buat keseluruhan ceritanya. Alurnya terasa sangat lambat dan ga hype sama sekali.
Belum lagi format tayangnya yang standar serial umum gegara tayang di disney+ hotstar. Alias seminggu sekali. Beda ama format penayangan drakor pada umumnya. Yaitu 2 kali atau 2 eps perminggunya.
Jadilah makin ngebosenin deh misteri serial ini. Kalau menurutku cerita kaya gini bisa selesai maksimal dalam 6 eps lah. Itu pun udah pake draging cerita dikit.
Dan juga cara serial ini menavigasikan perjalanan waktunya itu bikin bingung. Suer, aku sampai ngulang nonton beberapa kali.
Ya, kalau ini sebuah film lepas sih masih oke lah. Kaya film time travel pada umumnya. Kadang aku suka ngulang nonton buat cari tahu alur atau detail yang berubah.
Tapi ini kan serial. Ga pake model episodik lagi. Alias ceritanya nyambung terus dari eps 1 sampai eps 10. Jadi kalau di eps 7 bingung atau lupa akan sesuatu, berarti harus ngulang 6 eps sebelumnya, kan? Jadinya ga asik.
Itu semua dikarenakan latar belakang karakternya yang cukup rumit dan dijelaskan dengan hanya menunjukan potongan-potongan adegan saja. Kemudian ditambah dengan adegan di masa lalu yang terus berubah tapi kita ga ingat detailnya karena udah tayang satu setengah bulan yang lalu. Gegara jeda tayang ama alur cerita yang ga saling mendukung.
Ya masa mentang-mentang eps sebelumnya masih bisa ditonton ulang karena tayangnya di platform streaming dan bukan TV Kabel, terus kita harus tonton ulang eps sebelumnya?
Ya mendingan ditungguin sampai kelar dulu baru ditonton marathon, dong? Tapi kalau memang kaya gitu, lalu apa poin nya dibuat tayang mingguan? Supaya masih tetep punya konten mingguan?
Sebenernya kalau bukan cerita rumit tentang waktu sih, tehnik showing not telling ini manteb sekali. Tapi kalau ribet dan harus nginget-nginget lagi ‘seminggu lalu si jagoan ngapain ya? Kok sekarang jadi kaya gini’, ya menurutku jadinya ga menghibur.
Nilainya : 2/5
Serial ini berkisah tetang anggota dari sebuah badan super elit milik pemerintah yang bertugas mencari seseorang yang muncul dan menghilang secara misterius selama 20 tahun.
Punya special efek yang mantab. Dengan prop yang niat. Efek pas jumping time nya itu keren kalau dibuat kejar-kejaran. Berasa teleport.
Tapi karena cerita lebih berpusat pada misteri triller, jadi sangat jarang ada adegan aksinya. Ditambah jagoannya seorang researcher yang bertugas di belakang komputer. Praktis separuh lebih adegan didominasi dalam ruang kerjanya yang artistik plus esentrik.
Namun meski begitu, ketegangan serta intrik birokrasi dalam serial ini masih cukup menegangkan dan jadi salah satu nilai tambahnya.
Sedang buat keseluruhan misterinya, sangat disayangkan tidak terlalu menarik. Mungkin hanya bikin hype di awal-awal eps aja. Tapi langsung terjun bebas di eps setelahnya. Karena bahkan sampai eps 5 yang notabene sudah setengah dari keseluruhan narasi, misterinya masih sama persisi kaya di eps pertamanya. Alias ga bergerak sama sekali. Ya walau pun ada informasi itu hanya sedikit sekali.
Baru selepas eps 7 perkembangan misterinya mulai bergerak. Meski itungannya masih tipikal masalah dalam genre kisah time travel pada umumnya.
Sebenernya misteri-misteri dalam serial ini cukup menarik dan bisa dibawa kemana saja dengan cukup liar. Tapi karena kurangnya hal untuk memancing rasa penasaran penonton, juga adegan yang menarik di tiap eps nya, membuat seolah misterinya biasa-biasa aja.
Karena cerita sci-fi kaya gini itu lumayan umum. Jadi kalau ga punya pembeda atau yang bikin menarik, ya jatuhnya malah jadi jelek. Sangat disayangkan.
Sedang untuk teori aliran waktunya sendiri menurutku cukup unik. Selama tidak merubah poin tertentu, maka 99% masa depan akan tetap seperti sebelumnya. Ada sedikit variasi di 1% nya tergantung riak dari kejadian saat masa lalu dirubah.
Ini mirip ama Absolut Point nya Dr. Strange di serial What If eps 4. Atau teori penyimpangan 0.1% nya anime Steins Gate.
Terus dalam kasus tertentu aturan cara kerja mesin waktunya juga menarik. Seperti pada tokoh utama. Dia hanya bisa bolak balik waktu selama keberadaannya masih ada dalam lini masa. Jadi dia ga bisa mundur sebelum dia lahir, atau maju setelah dia mati.
Dan karena ini adalah single timeline, jadi dia hanya akan menggantikan posisinya sendiri di lini masa tersebut. Jadi ga akan mungkin ada 2 dia, atau dia tua ketemu dia muda.
Aturan ini sangat menarik buat diterapkan.Tapi tetap aja selalu ada ketidak konsistenan dalam cerita time traveler. Dan aku ga mau ngebasnya. Pokoknya gitulah.
Sedang endingnya entah kenapa ga bikin penasaran atau tertarik, meski sengaja digantung buat season berikutnya.
Vibe nya mirip ama L.U.C.A The Beginning. Sepanjang seri naik turun ga terlalu manteb. Giliran endingannya wah banget. Seolah kasih tahu ‘ini loh yang bakalan terjadi kalau ada season 2 nya’.
Tapi bagiku kesannya kaya trik marketing doang. Kalau memang pengen serialnya bertahan ber season-season dan dinanti penonton, ya season 1 nya harus beneran bagus dulu.
Terus ada satu hal yang membuatku sedikit ga sreg. Itu adalah adegan di eps 1 awal. Dimana terjadi pada tahun 2005. Tapi komputer dan tampilan UI nya berasa tahun sekarang.
Bukannya sekitaran tahun itu GUI komputer masih didominasi ama warna biru neon atau hitam glosi ala-ala Window XP, ya?
Bukan hijau cyan ala Jarvis nya Iron Man.
Dan kalau ada yang bilang itu karena pengaruh dari masa depan, terus kenapa di tahun 90’an si orang dari masa depannya masih pake model DOS dengan frame tebel hijau kekuning-kuningannya window 98 pas bikin program GRID awal-awal?
Ya, tapi itu cuma komplen minor ku aja sih.