
Serial triller survival Zombie ini punya opening yang manis layaknya teenage romance.
Dan vibe positif di awalan itu kebawa terus sepanjang serial. Alias ga terlalu kelam gitu. Mungkin malah lebih condong ke drama. Tapi tetap masih punya cukup adegan yang menegangkan. Aneh memang.
Nilainya : 2.8/5
Bercerita tentang pasangan yang menikah karena pengen punya apartemen sendiri, tapi komplek apartemen nya malah di lockdown karena banyak orang yang terinfeksi penyakit gila. Ya kurang lebih seperti itu inti dari serial ini. Diluar kisah misteri dan adegan mencekap tipikal genre survival Zombie out break.
Dua tokoh utamanya menarik. Mereka couple yang uwu. Cuma kurang terlihat mesra aja.
Karakter ceweknya punya sifat cuek tapi tegas. Aku suka.
Sepertinya ini serial pertama yang ku tonton yang mention Covid disamping cerita yang diusungkan juga mengenai virus/pandemi.
Padahal dulu aja rumornya serial Falcon and Winter Soldier terpaksa menghilangkan sub-plot tentang virus/epidemic karena tiba-tiba ada corona. Dulu dianggap masalah sensitif, sekarang udah ngga kali ya?
Di awal-awal eps, serial ini tidak seperti serial Zombie out break pada umumnya. Format ceritanya mirip cerita misteri/crime yang melibatkan obat-obatan terlarang.
Tapi mulai berubah setelah memasuki eps ke 5.
Struktur cerita yang mirip kaya serial Home Sweet Home, alias tipikal genre survival Zombie/Monster, yang banyak karakter berusaha bertahan hidup dalam lingkup kecil itu mulai terasa.
Tapi karena punya durasi yang cukup, maka struktur cerita tersebut baru mulai samar dikenalkan di eps keduanya dan baru mengambil peran besar setelah pertengahan seri. Meski bergerak cukup lambat.
Praktis eps 1 sampai 4 itu semacam set-up cerita sebelum memasuki mode drama survival nya.
Serial ini sedikit nyolek tentang prilaku sosial selama adanya pandemi ini. Mental orang-orang yang tidak menganggap penting sesuatu sampai melihatnya sendiri secara langsung, serta naluri sebagian manusia saat di ambang batas. Yang jauh lebih menakutkan dibanding monster.