
Serial fantasy berspesial efek mantab dengan balutan komedi romantis yang menghibur.
Nilainya : 3.5/5
Bercerita tentang penyihir assassin yang terpaksa melakukan ritual pemindahan jiwa saat ia hendak mati. Namun tanpa ia sadari, jiwanya malah terjebak dalam tubuh wanita buta yang lemah.
Karena pada dasarnya ini cerita yang panjang dengan banyak sub-plot, maka penempatan elemen komedi terasa cocok untuk dijadikan penyeimbang.
Sedang progress ceritanya berjalan cukup pas. Meski cara si tokoh utama berkembang ditulis terlalu ‘gampang’ alias mengandalkan keberuntungan dan takdir yang sudah ditentukan untuknya. Tapi tropes ‘from zero to hero’ nya tetep bagus. Juga yang ‘The Choosen One’.
Memang sih serial ini punya beberapa jenis tropes yang digabung. Tapi tetap rapi dan ga keliatan tambal sulam karena ceritanya yang memang mendukung untuk itu.
Beberapa hal yang muncul seolah hanya sebagai sisipan komedi, ternyata menjadi hal kunci dalam pergerakan cerita di kedepannya. Aku suka.
Mungkin flash back yang diulang-ulang nya yang rada bikin males. Karena menghambat pergerakan cerita. Tapi untungnya ga terlalu sering.
Karakternya ditulis dengan bagus. Dinamis guru muridnya aku suka. Gurunya ekstrim, murid jenius.
Karakter tokoh utama cowoknya ga tipikal protagonis di genre seperti ini. Ya, meski memang harus ada hal-hal tipikalnya karena memang tropes nya. Tapi ga 100% gitu.
Dia ditulis konsisten dengan tekatnya. Terus terang, dan ga perduli dengan tanggapan orang. Jadi sangat menarik saat sifat seperti ini dihadapkan pada masalah percintaan yang biasanya cenderung galau gaje gitu.
Si cewek juga ga serta merta ditulis sebagai heroine sangar, atau pun putri lemah lembut yang perlu ditolong. Sifat karakternya ditulis konsisten, tegas, namun masih tetap disesuaikan dengan batasan bahwa dia tidak berada ditubuhnya sendiri.
Romkomnya sangat menghibur. Dan second leadnya ga bikin second lead syndrome. Alias hubungan pasangan tokoh utamanya cukup kuat.
Aksinya keren. Setting dan tempat shootingnya kerasa se’mahal’ special efeknya. Sceenery nya juga cakep.
Terus world buildingnya lumayan manteb. Dunia dimana penyihir eksis. Jadi sistem sosialnya juga terpengaruh dengan keberadaan mereka.
Kalau diperbatiin pola ceritanya mirip ama pola cerita masa kini yang sengaja diadaptasikan ke jaman kerajaan.
Apa lagi si 4 musim itu berasa anak-anak keluarga konglomerat gitu. ๐
Sedang untuk endingannya cukup bikin penasaran. Secara serial ini memang akan dibagi menjadi 2 part alias bakalan hadir season 2 nya.
Cara menggantungkan cerita juga terasa dramatis. Hingga bikin penasaran. Cuma yang disayangkan, ga punya climax yang bagus.
Hampir seluruh misteri dikuak dalam adegan tanya jawab di sebuah aula. Salah satu penjahatnya mati bahkan tanpa melakukan perlawanan. Alias ga tahu itu dia mau ngapain tau-tau mati aja. Bahkan si bapak tokoh utamanya yang merupakan akar dari permasalahan dalam serial ini, cuma dateng bentar terus setor nyawa.
Dengan build up di sepanjang serinya, penutupan kaya gitu kerasa ga pay-off aja.
Dan bukan. Adegan terakhir saat si tokoh utama ceweknya dikendalikan itu bukan penutup dari serial ini. Adegan itu adalah adegan ‘pemancing’ untuk menciptakan rasa penasaran.
Itu adalah bagian dari prolog arc cerita yang baru.
Dan denger-denger season 2 nya nanti si artis pemeran tokoh utamanya bakalan diganti ama pemeran pembunuh yang muncul di episode pertama saat belum melakukan pemindahan jiwa.
Kalau emang bener, aku rasa yang bikin melakukan kesalahan. Karena beda ama Novel atau Komik, yang ga terlalu berpengaruh banyak kalau visual karakternya diganti, medium film live action itu punya aktor & artis yang jadi faktor penting dalam mempengaruhi apakah film/serial itu bakalan digemari atau tidak.
Kalau penonton sudah terbiasa lihat wajah pemain dalam sebuah karakter, setidaknya dalam serial ini selama 20 eps, maka saat penampilan dan gestur tubuh karakter itu berubah, maka akan sulit buat penonton merasakan atau immersed dengan si karakter. Dan itu bisa jadi berita buruk.
Contohnya aja serial River Where the Moon Rises. Itu karakter padahal baru dilihat sepanjang 6 eps. Tapi lumayan susah buat dapet feelnya saat diganti oleh aktor lain.
Tapi aku rasa untuk serial ini, hal itu cuma sekedar alat buat bikin buzzer sampai nanti season 2 nya dirilis.
Tebakanku, itu pemeran pembunuh yang asli bakalan jadi karakter lain yang tampangnya serupa. Kaya di sinetron gitu. ๐