Punya premis kaya Highlander, alias panjang umur ga bisa mati. Bahkan di tembak pun ga mati. Malah pelurunya keluar sendiri kaya Wolverine.
Film yang disadur dari Novel Grafis ini bercerita tentang kumpulan orang abadi yang kemudian ditangkap oleh sebuah perusahaan farmasi untuk diteliti mengapa mereka abadi.
Dipenuhi dengan pertentangan abadi tentang mati dan kehilangan. Kurang lebih mirip ama cerita dengan konsep keabadian. Atau kaya film infinite. Tapi yang ini karakternya jauh lebih masuk akal.
Aestetik arsenal mereka itu aku suka. Di samping senjata modern seperti pistol dan bom, mereka juga masih membawa senjata klasik macam pedang arkadia atau kapak bermata ganda ala kesatria era pertengahan.
Dan itu membuat koreo tarung mereka jadi sangat menarik dan badass. Ga cuma akrobatik pistol ala Gun-fu aja. Tapi juga dipadu dengan seni bela diri menggunakan senjata klasik seperti pedang dan kapak, ditambah tidak bisa mati ala-ala Ajin. Mantab.
Terus adanya si anak baru yang berperan sebagai hulu balang penonton. Jadi exposisi dan penjelasan tidak terasa maksa ditumpahkan, karena memang untuk kasih tahu si anak baru itu.
Aku juga suka attitude si 2 pasangan cowok abadi itu. Easy going karena tahu ga ada yang mereka pertaruhkan. Jadi selama masih berdua sih mereka santai-santai aja. 🙂
Terus disamping banyak misteri dan kisah yang belum berakhir, endingnya juga sengaja dibuat open gitu. Kaya ada niatan buat dibikin lanjutannya.
Tapi asli, jenis cerita ini bagus kalau dibikin serial. Karena tiap karakter jadi bisa di explore lebih lagi. Apa lagi latar belakang mereka yang kaya banget.
Dan akan jadi sangat menarik kalau serialnya mengambil sudut pandang si Copley. Jadi kerasa misterinya pas nyari tahu siapa sebenarnya si Old Guard ini.
Terus itu di awal adegan udah nyebut-nyebut Surabaya aja. Ada apa dengan referensi Indonesia di film-film amrik sekarang ini?
Hidup itu Hobby 