Film Fantasy Modern yang bercerita tentang orang-orang dengan kemampuan mengingat kehidupan sebelumnya. Alias orang-orang yang sadar telah reinkarnasi.
Mereka dibagi menjadi 2 kelompok. Beliver yang berpikir bahwa kemampuan mereka itu adalah tanggung jawab untuk membantu umat manusia, dan Nihilis yang merasa bahwa kemampuan mereka itu adalah kutukan tanpa akhir.
Dan konflik dalam film ini adalah ketika salah satu dari Nihilis memutuskan untuk menghentikan siklus reinkarnasinya dengan membunuh semua mahluk hidup yang ada di muka bumi dengan senjata biologi yang disebut dengan Egg.
Primisnya cukup menarik. Apa lagi untuk pembangun sebuah karakter. Orang yang bisa mengingat segala hal yang pernah dipelajari di kehidupan sebelumnya.
Tapi entah kenapa aku merasa ada sedikit miss di beberapa karakternya. Seperti contoh si Artist. Bagaimana dia masih memiliki pola pikir yang tetap sama, bersenang-senang, Hedonistik, padahal dia sudah hidup selama ratusan tahun lamanya?
Biasanya (dalam cerita) orang-orang yang hidup ratusan tahun itu antara menjadi bijak dengan mementingkan aspek batin dan pikiran, atau malah jadi extrime banget kaya si tokoh antagonis, yang berusaha menyakhir seluruh mahluk hidup.
Ya, tapi mungkin aja sih ada orang yang ga punya rasa bosen sama sekali. Atau rasa bosennya baru muncul setelah bermelenia-melenia kemudian.
Kemudian hal yang menurutku penting ga penting yang cukup bikin penasaran adalah :
Tidak dijelaskan konsep atau cara kerja reinkarnasi itu gimana. Apakah cewek akan selalu jadi cewek? Dan cowok akan selalu jadi cowok? Bila tidak, kenapa itu si mbaknya selalu cewek dan pacarnya selalu jadi cowok di tiap kehidupan?
Ya, tapi menurutku masih cukup menghibur, sih. Meski aksi di adegan terakhirnya itu ridiculus banget. Udah mau nyaingi Fast & Farious aja.
Terus adegan tarung di dalam kargo pesawat itu bagus. Meski ga orisinal. Jadi keinget Mummy nya Tom Criuse.
Aku malah tertarik kalau premis dari film ini di jadikan serial. Mirip Altered Carbon, tiap season cerita baru, artis baru, tapi narasi besarnya masih tetap terus bersikenambungan.
Setepah ini aku mau ngomongin hal yang aku ga suka dari film ini, yang berpotensi sebagai Spoiler buat yang belum nonton. Jadi, kalian sudah diperingatkan.
Jadi alur cerita film ini tuh ga masuk akal sama sekali. Terutama alasan si antagonis melakukan apa yang sedang ia lakukan. Bila si antagonis berhasil menciptakan alat untuk menahan orang berinkarnasi, atau menarik jiwa dari cycle of life. Kenapa ga dia pake sendiri saja kalau memang ga mau hidup abadi?
Kenapa harus mengakhiri seluruh umat manusia? Apa alasannya? Karena ga ada adegan yang memberi tahukan bahwa umat manusia udah busuk dan tidak dapat di tolong lagi. Malah yang dia akui adalah, dia harus mengulang kehidupannya saat masih jadi janin dalam rahim ibunya. Ga masuk akal sama sekali.
Terus yang satu lagi adalah alur yang dipaksa dan ga masuk akal. Itu ide si jagoannya nyembunyiin telur dalam tubuhnya itu ide yang bodoh menurutku. Gimana kalau dari awal mayatnya ga dikoleksi ama kelompok sektenya? Berarti besar kemungkinan kalau dia akan kehilangan telurnya, kan? Bisa jadi ditemu orang pas lagi gali tanah, atau rusak dan aktif saat bereaksi ama hewan-hewan dalam tanah saat tubuhnya sudah membusuk.
Dan terus lebih gobloknya lagi setelah jasadnya diamankan, ga ada satu orang pun yang menyadari ada benda asing di dalam tubuh teesebut? Padahal peralatan mereka canggih. Dan ada dialog ?ereka melakukan pengimpanan jasad itu ubtuk mencari tahu bagaimana kemampuwn mereka bekerja. Asumsinya tubuh itu diteliti dong? Bukan dipajang doang kaya action figure atau tropi, dong? Harusnya itu telur kena scan dong, ya?
😦
Untungnya di adegan terakhir, si tokoh utamanya reinkarnasi jadi orang Indonesia. Dan untungnya bukan jadi nitizen atau kaum rebahan. Sedikit menghiburlah. 😀
Hidup itu Hobby 