Komen Drakor : Youth of May

Serial Drama Romance yang mengharu biru, disela tragedi sejarah yang memilukan.

Aku belum pernah nonton drama korea yang settingnya jadul. Bukan kolosal ya. Kalau itu lumayan sering.

Dan entah kenapa di beberapa adegan, lingkungannya berasa kaya kota rekaan. Alias settingan panggung gitu. Apa mungkin karena gedung dan kendaraannya yang tidak umum ada sekarang ini? Atau karena pengambilan gambarnya yang tidak luas dan filter warnanya?

Tapi diluar itu, pengambilan gambar dan sinemetografinya cantik dan aestetik. Properti, latar, dan tempat di eps-eps akhir juga cukup bagus.

Awalnya aku nonton karena mau reset mood setelah sebelumnya tontonanku serial Time Travel dan Psycophat yang berat dan ribet secara berturut-turut. Dan juga ekspektasiku serial ini adalah kisah cinta remaja biasa. Yang ringan dan ceria. Tapi nyatanya tidak. Memang ceria dan ringan di awal-awal, namun semakin bertambahnya eps, semakin bikin mewek. 😦

Serial ini berlatar di tahun 1980, sebelum dan di saat kejadian pemberontakan di kota Gwangju. Bercerita tentang dua remaja yang ditemukan secara kebetulan. Tipikal Trope Romance kebanyakan lah, sebelum kemudian terseret dalam situasi pergolakan politik kala itu.

Ada galau-galaunya, ada mengambil keputusan bodoh berdasar emosi, ada saling mengorbankan diri demi pasangan, tapi entah karena tidak berlebih, atau memang disajikan secara baik, aku merasa bisa menikmatinya. Soalnya aku kurang terlalu suka dengan kegalauan tidak masuk akal dari tipikal genre romance.

Semua hal yang terjadi terasa tidak dipaksakan karena keadaan pada masa itu. Kalau itu terjadi di masa sekarang mungkin akan terlihat picisan juga sih.

Sedang alur berjalan dengan pas dan tidak terasa dipanjang-panjangin. Itu karena praktis kisah cintanya hanya 3/4 dari keseluruhan serial. Alias sampai eps 7-8 an, yang memang menurutku ideal buat cerita cinta seperti ini. Dan sisa eps diambil alih oleh kejadian di kota Gwangju.

Penulisan karakternya juga bagus. Aku selalu suka karakter yang kuat dan kompeten. Terus dibawakan dengan baik pula.

Aku suka ama pemeran cowoknya. Dia selalu tampak pas kalau berperan sebagai karakter yang dewasa.

Terus pemeran ceweknya cakep. Terakhir lihat dia itu di serial Sweet Home. Main bareng sama pemeran cowoknya. Cuma jadi kakak-adik mereka.

Nilainya : 3/5

Endingnya so sad 😦 Padahal aku suka ama sad ending, tapi entah kenapa di serial ini aku berharap banget buat berakhir hepi. 😦

Dan belajar dari si karakter cowok, maka berhati-hatilah dengan doa dan keinginanmu.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.